Jumat, 16 Desember 2011

tomorrow my b,day

Myself

25 tahun sudah perjalanan hidupku.....begitu banyak liku-liku yang q alami. semua itu merupakan garis hidup yang harus q lewati. Ada yang manis dan ada pula yang pahit. kayak makanan aja ya....tapi semua peristiwa yang q alami membuat q semakin dewasa n mengerti arti kehidupan......
Dalam kehidupan ini, aku memilki banyak mimpi yang ingin q raih dan untuk meraih mimpi itu,q harus mengorbankan banyak hal.
Semoga semua usaha dan pengorbananq tidak sia-sia.........

Pesan untuk orang2 tercinta : 
For my parents : I will never disappoint you
For my child     : My child,, wait for the mother, because mothers will give the best to you



MIPA UNDIP

PERPUSTAKAAN  FAKULTAS MIPA
Jln. Prof. Soedarto , SH, Tembalang Semarang – 50275
UNIVERSITAS DIPONEGORO

A.    LATAR BELAKANG
Perpustakaan Fakultas Mipa Universitas Diponegoro merupakan salah satu unit bagian dari Fakultas MIPA UNDIP yeng berfungsi memberikan pelayanan informasi kepada civitas akademika dalam rangka mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian massyarakat. Perpustakaan Fakultas MIPA UNDIP dilengkapi dengan berbagai bahan pustaka yang meliputi bahan literatur buku, jurnal, karya-karya ilmiah baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.
Kedudukan Perpustakaan Fakultas MIPA UNDIP
Berdasarkan SK Rektor No. 63/SK/PT.09/1988 tanggal 5 April 1988 terbentuklah Badan Pengelola MIPA (BP MIPA) yang mempunyai tugas mengelola dan melaksanakan program studi matematika, biologi, kimia dan fisika. Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0369/O/1993 tanggal 21 Oktober 1993 didirikan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan program studi Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika. Seiring perkembangan jaman dan untuk memenuhi kebuthan masyarakat, hingga saat ini Fakultas MIPA UNDIP menambah 3 program studi baru yaitu D3 Instrumentasi dan Elektronika di bawah jurusan Fisika, program studi Statistika dan Ilmu Komputer sekarang Teknik Informatika di bawah jurusan Matematika. Perpustakaan menempati bagian ruang dekanat lantai I dengan luas 260 meter persegi.

B.     VISA DAN MISI
Visi dan misi perpustakaan MIPA adalah sebagai berikut :
·         Visi perpustakaan MIPA mengikuti visi dari universitas, akan tetapi perpustakaan ini memiliki misi tersendiri yaitu :
a.      Tempat penelusuran informasi & pustaka yang basic science
b.      Sarana kegiatan peminjaman buku referensi, laporan karya ilmiah & TA basic science

C.    Struktur Keorganisasian
Secara struktural, perpustakaan MIPA berada langsung di bawah kendali pembantu dekan 1 yang ditugaskan sebagai pembantu sub bidang akademik dalam melayani mahasiswa terutama dalam bidang sumber informasi baik cetak maupun non cetak. Berikut struktur organisasi perpustakaan. Sehingga kedua petugas perpustakaan MIPA memilki tugas yang sama yaitu bersama-sama bekerja dalam mengelola dan perkembangan perpustakaan tersebut
1.      Struktur Organisasi Makro
 










2.      Struktur Organisasi Mikro










D.    STAFF/PERSONIL
 Staf Perpustakaan :
1. Suhersi Rahmadhani, S.Sos.
2. Fajar Purwantoro, S.AP.

Perpustakaan MIPA memiliki 2 pegawai yaitu bapak Fajar Purwantoro dan ibu Suhersi Rahmandani, keduanya memiliki jenjang pendidikan D-3 perpustakaan. Mereka bekerja keras dalam mengelola perpustakaan tersebut supaya perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan baik. Staff perpustakaan FMIPA sangatlah bersahabat dengan pengunjung. Mereka ramah dan selalu siap membantu pengunjung yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi. Selain kedua pustakawan tersebut juga ada satu pegawai tambahan dari bagian perlengkapan Fakultas MIPA yang diperbantukan di perpustakaan MIPA. Pegawai ini memliki tugas yaitu membantu kinerja kedua pustakwan MIPA.

E.     Peraturan dan tata titip Pepustakaan FMIPA
Tujuan diadakan peraturan dan tata tertip adalah untuk menjamin ketertipan dan kelancaan layanan.
Peraturan perpustakaan FMIPA antara lain :
·         Semua mahasiswa harus menunjukkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) apabila akan masuk ruang perpustakaan
·         Mahasiswa dilarang membawa jaket apabila masuk ke dalam ruang baca skripsi atau ilmiah
·         Mahasiswa dilarang merusak koleksi dan mengotori lingkungan
·         Mahasiswa disarankan membawa masuk ke dalam perpustakaan semua barang berharga bawaanya seperti dompet, handphone dll

Tata tertip Perpustakaan FMIPA
·         Di depan pintu masuk terdapat komputer scan mahasiswa yang ada rambu-rambunya bertuliskan scan kartu mahasiswa, apabila tidak bisa tulis NIM/no anggota perpustakaan anda”.
·         Pada pintu ruangan khusus skirpsi terdapan tulisan “dilarang masuk keruangan ini kecuali yang berkepentingan”
·         Pada Kaca dekat pitu masuk ruang referensi terdapat tulisan “ Koleksi sirkulasi dilarang dibaca diruang referensi”
·         Sebelum ke loker tas terdapat tulisan “ Mohon tas dan jaket diletakkan diloker”
·         Rambu-rambu lainya seperti petunjuk koleksi, petuntuk pada catalog dan sebagainya.

Jadwal Layanan
·         Jadwal pelayanan perpustakaan fakultas ilmu budaya undip yaitu
ð Hari senin-kamis pukul 08.00 – 14.00
ð Jumat mulai pukul 08.00 – 11.00

F.     DESAIN RUANGAN
Perpustakaan FMIPA menempati bagian ruang dekanat lantai I dengan luas 260 meter persegi. Perpustakaan ini memiliki 2 ruangan untuk pemustaka yaitu ruang referensi dan serkulasi. Untuk tempat layanan sirkulai menjadi satu dengan ruang baca dan tempat koleksi sirkulasi. Selain itu terdapat kursi tamu dan layanan informasi E-library juga menjadi satu dengan ruang sirkulasi. Terdapat pula ruang khusus untuk koleksi skripsi yang hanya boleh dimasuki oleh petugas perpustakaan yang terletak di samping pintu masuk.

G.    Sarana dan Prasarana
Sarana perpustakaan FMIPA bisa dikatakan cukup memadai dengan sarana yang sudah tersedia. Sarana-sarana tersebut meliputi : meja kursi baca, komputer OPAC dan komputer searcing internet dan komputer staff, meja layanan sirkulasi, rak buku sirkulasi, lemari buku sirkulasi, rak referens, rak jurnal, rak majalah, rak tas pengunjung, disediakan minuman seperti fanta dan minuman soda lainnya untuk dijual kepada pemustaka, meja kursi tamu, ber-AC, fentilasi ruangan, lampu yang terang untuk membaca.
Sarana penelusuran perpustakaan FMIPA Undip menggunakan program Easylip yang dibuat oleh Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Undip. Program easylib sangat praktis untuk memenuhi tugas kegiatan sirkulasi maupun penelusuran koleksi.
                 
                

H.    KOLEKSI
Koleksi Perpustakaan MIPA sudah bisa dikatakan memenuhi kebutuhan Mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah exemplar dan judul buku yang dimiliki. Judul yang dimikili kurang lebih sekitar 3000 buku dan jumlah exemplar kira sekitar 8000 buku. Jika dibandingkan dengan jumlah Mahasiswa dari 4 jurusan MIPA yang berjumalah kurang lebih 2000 mahasiswa, perpeustakaan MIPA sudah dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
·         Jenis-jenis koleksi meliputi :
a.       Buku
b.      Majalah
c.       Jurnal
d.      Direktori
e.       Ensiklpedi
f.       Atlas
g.      Peta
h.      almanak
i.        Karya Ilmiah/skripsi
j.        Dan koleksi non-buku seperti komputer, VCD, sumber daya elektronik misalkan internet, pangkalan data dan lain-lain.
Salah satu pustakawan mengatakan bahwa mereka merasa perpustakaan MIPA sudah memenuhi kebutuhan Mahasiswa, karena selama ini mereka berusaha untuk selalu membantu pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Misalkan ada pengguna yang membutuhkan koleksi buku dan ternyata tidak terdapat diperpustakaan tersebut,maka pustakawan berusaha membantu mereka mencarikan koleksi tersebut di UPT tanpa harus mereka datang langsung ke UPT, karena perpustakaan MIPA bisa online langsung ke Perpustakaan UPT.
Untuk penataan koleksi buku Perpustakaan MIPA menggunakan klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) Sistem Klasifikasi Persepulih Dewey.



I.       Siatem layanan
Sistem layanan terbuka (open access) yaitu layanan yang memberikan kebebasan kepada pemakai untuk mencari sendiri informasi yang diinginkan ke jajaran koleksi di rak.
Jenis layanan perpustakaan FMIPA :
a.       Layanan sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan ( Saleh, 1994; 3 ). Koleksi yang dilayankan meliputi buku teks.
b.      Layanan referensi
Kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan untuk memenuhi informasi (Soetminah, 1992; 152). Buku referensi berupa perundangan, kamus, almanac, atlas dan peta
c.       Layanan terbitan berseri
Layanan yang meliputi jurnal, index, serta surat kabar. Dalam layanan ini melayani jurnal online, serta foto kopi bagi pengunjung yang memerlukan artikel yang ada di dalam jurnal. Tersedia juga layanan koleksi non cetak seperti CD
d.      Layanan terbitan khusus
Merupakan layanan karya-karya ilmiah sebuah layanan karya dosen, penelitian serta hasil tulisan yang dihasikan oleh sivitas akademik FMIPA Undip seperti buku panduan, buku wisuda dan makalh-makalah seminar.
e.       Layanan Internet
Semua komputer yang terpasang seluruhnya tersambung dengan internet. Bagi siapa saja bisa mengakses informasi melalui internet di perpustakaan disediakan WIFI.

                  
J.      Jumlah pengunjung
Jumlah pengunjung setiap harinya mengalami perubahan. Terkadang banyak dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari hasil statistic pengunjung setiap minggunya pada bulan April 2011.
Peningkatan jumlah pengunjung pada bulan April 2011 dikarenakan mahasiswa membutuhkan bahan referensi untuk penyusyuan skripsi atau juga ada yang sedang menyelesaikan tugas akhir
K.    Pengadaan Bahan Pustaka
Koleksi perpustakaan dapat diperoleh dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara pembelian, hadiah, sumbangan, dan tukar menukar.
·         Pembelian
Pembelian dapat dilakukan langsung di toko, pameran atau langsung ke penerbit. Dalam pembelian buku biasanya dilakukan karena ada permintaan pengguna atau jika fakultas menurunkan sejumlah dana untuk pembelian buku sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa.
·         Hadiah
Selain dengan cara membeli, bahan pustaka juga diperoleh dari hadiah atau sumbangan baik dari perorangan maupun dari instansi-instansi atau kantor-antor tertentu.
·         Tukar menukar
Walaupun hal ini sangat jarang dilakukan tetapi dapat dijadikan sebagai wacana. Biasanya tukar menukar ini dilakukan karena perpustakaan memiliki buku yang melampui batas.



Kamis, 15 Desember 2011

cerita khayal


HY TEMAN2 NI DA CERITA KHAYAL ..TOLONG KOMENTARNYA YA....:apa yg harus dilkukan si melati supaya bisa berdiri tegak lagi???"

Ada sebuah pohan sebut ja “si melati” yang gak memiliki batang yg kuat untuk berdiri tegak......suatu saat da sebuah pohon yg ko2h n perkasa berusaha memberi penyangga pada melati tersebut...denagn susah payah pohon perkasa itu trus mmberi semnagt n cinta supaya pohon melati bisa berdiri tegak,,,,melati itu pun membalasnya dengan cinta yg begitu tulus dgen keharuman bunganya.....sampe akhirnya kedua pohon itu sling menyatu n saling memberi .....tpi tidak tw kenpa ketika sang melati mulai berdiri ko2h tiba2 sang pohon yg perkasa mulai menyangga pohon2 lain yg dianggapnya sekedar main2 dengan bunga2 lain seperti mawar,angrek, dan byak sekali bunga2 cantik yg didatangi si pohon perkasa hnya untuk bermain2 dengan mereka.........sang melati sellu sabr dengn perilaku sang perkasa karna sang perkasa sellu menyalahkan si melati klo si melati mersa sakit n cemburu..............kini Si MELATI gak tw apakah bisa bertahan n terus berdiri tegak...sedangkan penyangga utama mulai egois memikirkan kebahagiaannya sendiri.....selama ini sang perkasa menuntut si melati menjadi pohon yg sempurna n memahai kebiasaan buruk si perkasa...si melati berusah menuruti kamauannya....tapi apa kenyataanya???sang perkasa malah seenaknya sendri dibelkangn si melati dengn alasan ktanya si melati dh gk bisa mengerti sang perkasa.............Si melati saat ini bener2 rapuh n tak berdaya....tak satupun sahabt si melati yang taw apa yg terjadi dengn melati n melati juga gak mugkin cerita dengn shabat2nya.........satu2nya penygga n tempat cerita hanyalah sang perkasa....tpi kini sang perkasa dengan alasan sibuk meningalankan si melati n hanya bisa menyalahkan si melati ketika si melati rapuh n butuh dudkungan...............

Hy para pembaca kisah ini...Apakah salah klo si Melati sakit hati ketika melihat at0 tw penyangga yg dia cintai n percaya bersenang-senang dengan bunga2 lain......yang sang Perkasa sebut TEMAN..
apa salah klo si melati cemburu ketika tw sang perkasa merayu bunga2 lain wlw itu cm sekedr isenq??????
Akankah si melti bisa kuat melewati semua ini....jika si melati berdiri sendiri....cinta yang begitu suci n tulus, mulai dihancurkan oleh sang perkasa sendiri...,,,,tpi anehnya si melati yang disalahkan dalm hal ini oleh sang perkasa!!!!

Hy pembaca si melati gak pernah melarang sang perkasa untk berteman dengan bunga2 lainya tpi kenapa sang perkasa dengan diam2 meraja lela mencari bunga2 lain yg hanya untuk sekedar memuaskan hatinya


Pembaca tolong beri semangat untk si Melati untuk terus bersabr n berharap Sang Perkasa akan berubah menjadi Penyagga yg bisa mengahargai cinta n ketulusansi melati.....

Em… masih banyak sang perkasa yang laen ae…, mending cari yang lebih baek!!!!!

Minggu, 23 Oktober 2011

PUSTAKAWAN

ARTIKEL
PSIKOLOGI PERPUSTAKAAN

Judul :
“GEJOLAK PUSTAKAWAN”

Oleh :
MARIA DESI SWISTA DEWI
A2D009095


UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS ILMU BUDAYA S1 ILMU PERPUSTAKAAN
2010



“Gejolak Pustakawan”
Psikologi
Psikolologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa. Asal mula kata psikologi berasal dari bahasa Yunani, yang mana “psyche” berarti jiwa dan “logos” berarti pengetahuan. Dari arti kata tersebut maka beberapa filosof mengartikan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa. Banyak perbedaaan pendapat mengenai ilmu psikologi tapi dari kesemuanaya memiliki kesamaan yaitu mempelajari tentang jiwa.

Ki Hajar Dewantara mengatakan psikologi adalah ilmu jiwa manusia. Dapat diartikan bahwa jiwa adalah kekuatan yang menjadi penggerak manusia. Sedangkan menurut Aristoteles, psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Dalam Ilmu Psikologi tidak hanya membahas tentang kehidupan manusia saja akan tetapi semua makhluk hidup di dunia ini. Berdasarkan pendapat Aristoteles, ilmu jiwa dibagi menjadi tiga Anima yaitu anima vegetative (tumbuhan), anima sensitive (hewan) dan anima intelektiva (manusia).

Meskipun dari jaman dahulu hingga sekarang tidak ada kesepakatan mengenai pengertian jiwa, namun dari banyak filosof atau para ahli, mendefinisikan bahwa Ilmu Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia.
Perpustakaan
Perpustakaan adalah sebuah gedung yang didalamnya terdapat bahan pustaka (baik buku maupun non buku), sebagai tempat recreasi, penelitian, pendidikan, pusat informasi serta terdapat pustakawan dan pemustaka. Dari pengertian tersebut banyak yang dapat dipelajari mengaenai psikologi dari masing-masing bagian dari perpuastakaan, sehingga muncul ilmu yang disebut  psikologi perpustakaan. Salah satunya mengenai kepustakawanan yang merupakan bagian terpenting dari perpustakaan.

“Pustakawan” kata yang sering kita dengar dilingkungan perpustakaan. Sampai saat ini masih banyak yang mempertanyakan pekerjaan seorang pustakawan, “apakah pustakawan juga merupakan profesi?”. Banyak orang yang tidak suka bekerja sebagai pustakawan, karena mereka mengangap pekerjaan pustakawan sangatlah membosankan. Mereka selalu berfikir pustakawan hanya menata buku dan melayani peminjam. Menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya dijelaskan bahwa pustakawan dapat dikatakan profesi atau tidak, hal ini tergantung terhadap tanggapan pustakawan terhadap profesi dan jasa yang diberikan pustakawan serta pandangan masyarakat terhadap pustakawan itu sendiri.
Bila seorang pustakawan ingin memperoleh kemajuan dalam bidang tugasnya, maka seharusnya seoarang pustakawan harus bertindak profesional sebagai pengelola perpustakaan selaku pendidik. Pustakawan harus bisa mengembangkan dan menciptakan perpustakaan sebagai tempat yang bukan hanya untuk sekedar tempat untuk membaca buku, melainkan bisa menjadi lembaga belajar non formal. Dengan kata lain pustakawan dapat berperan menjadi seorang pendidik bagi masyarakat pembaca. Hal ini dapat ditonjolkan dalam lingkungan pendidikan, seperti Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Disini seorang pustakawan akan memiliki peranan penting dalam kegiatan proses belajar, karena perpustakaa merupakan sumber media utama belajar.
Berdasarkan Undang-undang RI no 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dijelaskan pada pasal 29 samapi 37 mengenai kepustakawanan tentang ketenagaan perpustakaan, tugas-tugas pustakawan, pendidikan dan organisasi profesi. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa profesi pustakawan bukan profesi yang ecek-ecek yang sembrang orang bisa menjadi seorang pustakawan. Jadi siapa pun yang telah menjadi pustakawan atau yang belum, tidak perlu takut akan profesi pustakawan.
Pernyataan di atas memang benar, akan tetapi dalam implikasinya dalam dunia kerja berkata lain. Banyak pustakawan yang mengalami ketidakadilan dari masyarakat atau lembaga institusi perpustakaan bernaung. Pustakawan bisa dikatakan “anak tiri”. Hal ini bukan hanya satu atau dua pustakawan yang mengalami. Ada kisah nyata problem pustakawan yang terjadi dilingkungan perusahaan besar. Dalam kisah ini begitu jelas bahwa mereka menganggap rendah profesi seorang pustakawan.
Ada seorang pustakawan yang sudah mmelaksanakan tugasnya sesuai peraturan yang berlaku di perpustakaan tersebut. Pustakawan melakukan pemblokiran terhadap seoarang pelanggan, sebut saja Si “A”. Pustakawan ini melakukan tugasnya dengan benar karena Si-A sudah melanggar peraturan yang berlaku diperpustakaan. Beberapa hari setelah pemblokiran ada seseorang yang menelpon kebagian pusat perpustakaan dan meminta membatalkan pemblokiran tersebut. Pimpinan perpustakaan tidak bisa mengambil keputusan sebelah pihak dengan menyetujui permintaan si penelpon, walaupun penelpon memiliki pengaruh besar di PT. Kemudian pimpinan memanggil pustakawan yang telah melakukan pemblokiran terhadap Si A dan pustakawan menjelaskan duduk perkaranya. Pimpinan perpustakaan menerima penjelasan pustakawan dan membenarkanya. Beberapa menit kemudian si penelpon menghubungi kembali dan tetap minta untuk membatalkan pemblokiran, apapun alasanya. Pimpinan berusaha untuk tidak mangabulkan permintaan si penelpon, akan tetapi dengan kekuasaan yang dimiliki si penelpon, akhirnya pimpinan perpustakaan menerima untuk menarik kembali pemblokiran dan menyuruh pustkawan membatalkanya. Pustakawan tersebut berusaha untuk tidak menyetujui keputusan pimpinanya, tapi apa daya ketika pimpinan perpustakaan mengatakan “turuti ja permintaannya, apa kuasa kita?.., hanya seoarang pustakawan biasa..!”, dengan hati sangat kecewa dan marah pustakwan itu melaksanakan perintah pimpinanya. Dalam hati berkata “ ya Allah kuatkanlah kami sebagai pustakawan dan tunjukkan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah”.
Kisah kedua, seorang pustakawan sekolah di SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta menuliskan sebuah pengalamanya nyata ketika menghadiri acara tentang kepustakawanan yang bertema “ Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2010”. Nampak bahwa pustakawan belum banyak dikenal orang banyak, ini terbukti saat seorang pustakawan mengadiri acara tersebuat ada ibu-ibu yang tampak berpendidikan tapi tidak tahu apa itu pustakawan. Ibu itu bertanya pada pustakawan tersebut seperti ini, “mas pustakawan itu apa? Trus apa tugasnya? Kok ada lomba pustakawan? Yang dilombakan apa?” . Tapi sayang pustakawan tersebut belum sempat menjawab pertanyaan si Ibu-ibu itu. Dia hanya berkata dalam hati, “kasihan banget ya nasib pustakawan Indonesia, padahal kalau di luar negeri (Amerika, inggris) pustakawan bisa setaraf professor lho”.
Berikut cerita menarik di lingkungan pegawai negeri sipil yang menyebabkan imej pustakawan menjadi sangat rendah. “ Kenapa hal ini bisa terjadi?” Terbukti bahwa selama ini di daerah pegawai negeri sipil yang ditempatkan dikantor perpustakaan umum (baik UPTD atau berdiri sendiri)  biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki kategori ;
1.      pegawai bermasalah
2.      pegawai buangan
3.      pegawai tak berprestasi
4.      pejabat yang mengalami sakit berat
5.      pejabat yang menjelang pensiun
6.      dan tempat persinggahan sementara bagi calon pejabat yang akan naik jabatan
Dari keenam pernyataan tersebut membuktikan betapa rendahnya profesi seorang pustakawan. “Apakah kita akan terus menerima nasib seperti ini selamanya? tentu tidak!”. Pustakawan yang selalu menjadi anak tiri di lingkungan keprofesian akan segera berakhir. Sebagai pustakawan harus optimis bahwa nasib pustakawaan Indonesia akan mendapatkan hak yang sama selayaknya pegawai negeri sipil dan pegawai-pegawai yang lain.
Profesi
Pustakawan adalah profesi, maka untuk menjadi pustakawan perlu criteria-kriteria tertentu yang berkaitan dengan bidang-bidang tertentu sesuai dengan yang akan dikerjakan. Menurut Sulistyo Basuki, profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari teori dan bukan saja praktek dan diuji dalam bentuk ujian dari sebuah universitas atau lembaga yang berwenang serta memberikan hak kepada yang bersangkutan untuk berhubungan dengan nasabah. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah tenaga profesi yang salah satu kriterianya adalah memiliki ijasah atau telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsioaal tentang kepustakawanan dan mendapatkan sertifikat.
Sejak tahun 80an mungkin hingga sekarang, pustakawan masih diangkap pegawai buangan atau dianggap rendah oleh masyarakat. Padahal hal ini sangatlah salah jika sampai saat ini masih beranggapan pustakawan adalah penjaga buku yang kerjaanya hanya merapikan dan membersihkan buku-buku tua yang usang . Dari pengertian yang diuraikan Sulistiyo Basuki terbukti pustakawan bukan profesi yang buruk atau profesi yang memalukan, karena saat ini pekerjaan pustakawan lebih bergengsi, hampir setiap hari pustakawan selalu berhadapan dengan teknologi, mengotak-atik softwere, input informasi-informasi dan pengetahuan-pengetahuan terbaru serta selalu berhubungan dengan masyarakat luas.
Kode etik
Masalah etika bukan sesuatu yang baru bagi kehidupan umat manusia, tetapi menjadi hal penting yang harus selalu diperhatikan. Tidak terkecuali dalam lingkup kerja perpustakaan, pustakawan yang merupakan bagian penting perpustakaan dituntut memiliki etika agar tercipta interksi yang harmonis dan suasana kerja yang kondusif. Masalah etika pada profesi pustakawan juga diatur dalam suatu kode etik yang disebut Kode Etik Pustakawan. Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan mana yang benar dan yang baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional (Wiji Swarno, 2010:92). Kode etik pustakawan merupakan pijakan awal bagi para profesionl di bidang perpustakaan (pustakawan) dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga pustakawan tidak bisa seenaknya dalam bekerja, mereka harus bisa bersikap professional dalam mengemban tugas-tugas yang diperoleh di perpustakaan.
Sebagai generasi muda Indonesia calon pustakawan, janganlah takut untuk terus maju menjadi pustakawan yang berkopeten dan professional.  Pustakawan bukan hanya sebagai pemberi atau penerima informasi, tetapi pustakawan diharapkan juga sebagai pendidik bagi masayarakat pembaca maupun umum. Dengan adanya UU ketenagaan kerja perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan, sudah jelas bahwa profesi pustakawan bukan “anak tiri” lagi dalam dunia keprofesian. Pustakawan harus selalu percaya diri dalam mengemban tugasnya dan bisa membuktikan pada masyarakat bahwa pustkawan bukan profesi yang terisolasi dan memlukan.












Sumber - sumber:
Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991
Walgito, Bimo. Peangantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi, 2004
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007
Suwarno, Wiji. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010